REDEFINING THE DARKNESS : COMPREHENSIVE STORY OF FRANCE BLACK METAL — PART I (LES LEGIONS NOIRES)

Soulreaperx
12 min readJun 18, 2021

--

Sejak memasuki peradaban pre modern culture pada abad ke-17. Negara Perancis mulai memiliki peradaban yang lebih modern dan maju. Perancis juga mulai dikenal sebagai pusat negara yang memiliki khazanah seni dan budaya bernilai tinggi. Kultur Perancis sudah memberikan peranan penting dalam membentutk tatanan di berbagai bidang seperti Ilmu pengetahuan, art, kuliner, fashion, dan tempat pariawisata. Dari berbagai bidang tersebut muncul berbagai seniman, atau tokoh-tokoh yang diakui dunia dalam memberikan dampak besar terhadap seni dan kebudayaan dunia.

Selain memiliki latar belakang yang kuat mengenai seni dan kebudayaan. Perancis juga dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi ideologi dan nilai dari pada multikulturalisme. Selogan andalan Perancis, “Liberte, Egalite, Fraternite” yang memiliki arti dan makna kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan seolah menegaskan bahwa Perancis menjunjung tinggi idelogogi multikulturualisme dari berbagai sudut pandang agama, kebudayaan, etnis hingga mencapai ke level tertinggi yakni level negara.

Tetapi jauh dari kehidupan dan peradaban metropolitan Perancis pada umumnya. Ada sebuah sisi koin lainnya yang muncul. Sebuah dunia dan peradaban seni yang 180 derajat berbeda tumbuh di negara Perancis. Sebuah peradaban baru itu dinamakan Black Metal. Black Metal sendiri memang bukan merupakan kultur musik asli dari negara Perancis. Black Metal berevolusi di beberapa negara yang kemudian diboyong oleh sekelompok pemuda untuk masuk ke negara Perancis. Kemudian Black Metal semakin berkembang di negara Perancis sampai hari ini. Tetapi pertanyaanya bagaimana musik Black Metal bisa masuk dan berkembang di negara Perancis? Apalagi melihat kedua sisi dari Kebudayaan Perancis dan Black Metal yang terlihat paradoks atau bertolak belakangan rasanya sulit untuk disatukan. Namun tulisan ini akan menceritakan bagaimana awal dari perjalanan scene Black Metal yang mulai menginvasi scene musik di Perancis.

The Birth Of Les Légions Noires (LLN)

Untuk mengetahui awal mula dari pergerakan scene black metal di Perancis. Kita harus melakukan kilas balik pada akhir dekade 80'an hingga pertengahan dekade 90'an. Pada era tersebut muncul sebuah komunitas black metal di Perancis yang menamai dirinya sebagai Les Légions Noires. Les Légions Noires atau LLN didirikan sebagai bentuk sebuah jawaban dari lahirnya komunitas “Black Inner Circle” yang merupakan sebuah komunitas Black Metal yang lahir di Norwegia pada periode yang berdekatan. LLN bisa dikatakan sebagai awal mula musik Black Metal masuk ke negara Perancis dan kemudian berkembang setelahnya.

Tidak ada sumber yang menjelaskan secara spesifik dan valid mengenai siapa sebenarnya orang yang pertama kali mencetuskan ide dibentuknya komunitas ini. Tidak ada sumber pasti juga yang menjelaskan mengenai kapan komunitas ini terbentuk tetapi komunitas ini diyakini berdiri pada sekitar awal dekade 90'an. Karena pada era tersebut mulai ditemukannya band-band Black Metal yang berasal dari Perancis. Band-band tersebut kemudian masuk dan tergabung dalam komunitas LLN. LLN sendiri sangat aktif pada tahun 1991–1993 dan memiliki pengikut kurang lebih sekitar 20 band.

Masuknya black metal dan LNN di Negara Perancis didasari dengan sekelompok pemuda yang ingin mengekspresikan paham-paham ekstrimisnya agar dituangkan ke dalam bentuk musik black metal. Paham-paham ekstrimisme yang mereka coba angkat berkisah tentang kultur dan pemahaman satanisme, anti humanity, dan indivdualisme. Pandangan ini nampaknya sudah tidak asing lagi di mata Black Metal. Bahkan bisa dikatakan munculnya musik Black Metal itu sendiri kebanyakan didasari oleh pandangan-pandangan tersebut. Mulai dari band-band seperti Venom, Mercyful Fate, Celtic Frost yang menggunakannya hanya sebatas gimmick belaka. Hingga ke aksi yang lebih ekstrim seperti apa yang dilakukan oleh gerombolan Scandinavian black metal.

Tetapi perbedaanya scene LLN dengan Scandinavian Black Metal saat itu. LLN terbilang lebih underground dan “terkubur” eksistensinya jika dibandingkan dengan band-band Scandinvaian Black Metal. Band Scandinavian Black Metal sendiri sudah lebih dikenal saat itu. Karena memiliki “free publicity” yang didapat dari pemberitaan media setelah mereka melakukan serentetan kasus kontroversi. Bahkan “Varg Vikernes” pada saat sesi wawancara, ketika ditanya mengenai pendapat mengenai scene Black Metal di Perancis. Dia sama sekali tidak menahu adanya keberadaan scene ini. Padahal Varg sendiri cukup memiliki ketertarikan dengan situasi di Perancis.

Les Légions Noires Characteristics Sound

Berkat “terkuburnya” eksistensi mereka, membuat pada saat itu scene Black Metal di negara Perancis masih terbilang primitif dan mentah secara kualitas rekaman sound. Bahkan beberapa band seperti Belkètre, Vlad Tepes, Black Murder demi menjaga identitasnya agar terus tetap di jalur underground. Mereka lebih memilih untuk merilis materi-materinya dalam bentuk demo. Menggunakan peralatan dan alat rekaman seadanya membuat sound Black Metal Perancis memiliki kualitas sound yang lo fi, abrasif, dan mengerikan. Tetapi secara segi landscape sound, Black Metal Perancis cukup memiliki keberagaman. Beberapa band ada yang mencoba melakukan pendekatan musik dengan mengarah ke ranah yang terdengar lebih Ambient, dipadukan dengan elemen-elemen folky accoustic gitar. Beberapa band ada yang mencoba untuk mereplikasi dan merestorasi sound dari band-band seperti Bathory, Hellhammer menjadi terdengar lebih sangar dan menyeramkan dari versi aslinya.

Mungkin terlihat mudah untuk menirukan elemen sound dari Black Metal Perancis ini. Karena ketidaktahuan orang akan berasumsi bahwa musik seperti ini hanya membutuhkan sebuah seperangkat alat rekaman yang murah dengan kualitas rendah. Lalu kemudian membuat suara-suara kegaduhan yang kacau dan tidak berstruktur. Namun hal tersebut tidak semudah yang dilakukan. Jika didengarkan secara seksama sound dari Black Metal Perancis memiliki struktur yang berbeda bahkan dibandingkan scene Black Metal manapun. Jika diperhatikan struktur melody pada bagian gitar, band Perancis Black Metal cenderung untuk mengambil melodi-melodi, dan sistem harmonisasi dari musik jaman-jaman abad medieval. Dari sisi perkusi pun terdengar beberapa band dari LLN menggunakan pattern yang cukup beragam dan variatif, tidak terlalu mengandalkan teknik blasting yang generik. Sehingga tidak ada seorangpun yang bisa menuangkan ide-ide jahat yang briliant tersebut selain LLN itu sendiri.

Secara tema lirik, Perancis Black Metal tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tema musik Black Metal secara umum. Tema-tema tentang kegelapan, Satanisme, Anti-Religion, Peperangan menjadi headline tema lirik mereka untuk menarasikan kebebasan dan pandangannya. Tetapi tentu ada sebuah tema lirik yang hilang dari tubuh Black Metal di Negara Perancis yaitu tema lirik mengenai kebudayaan Pagan Nordic. Tentu karena latar belakang kebudayaanya yang berbeda membuat band-band Perancis Black Metal enggan untuk membahas yang bukan kultur aslinya. Tetapi muncul sebuah tema lirik baru yang mungkin tidak terlalu banyak dibahas secara gamblang oleh scene Black Metal di negara lainnya. Tema lirik “Vampirisme” bisa dikategorikan sebagai ciri khas daripada musik Black Metal Perancis. Band Vèrmyapre Kommando, dan Mütiilation yang mempopulerkan tema lirik ini.

The Pioneers of Les Légions Noires

Ok, daritadi kita sudah banyak membahas tentang bagaimana awal terbentuknya Les Légions Noires. Kemudian juga membahas ciri khas utama karakteristik musik dari Black Metal di negara Perancis. Tetapi kita belum membahas sebenarnya siapa yang memberikan dampak paling berpengaruh dalam komunitas ini. Karena sudah disinggung sebelumnya, bahwa LLN sendiri beranggotakan 20 band. Tetapi tidak semuanya memberikan pengaruh yang besar terhadap pergerakan scene Black Metal Perancis dan perkembangan komunitas LLN itu sendiri. Ada beberapa band, musisi yang sangat berpengaruh, diantaranya adalah.

Mütiilation

Salah satu band yang paling menonjol dalam circle Les Légions Noires adalah Mütiilation. Mütiilation sendiri didirikan pada tahun 1991 oleh Meyhna’ch a.k.a William Roussel. Meyhna’ch sendiri sebenarnya tergabung dengan beberapa band lainnya yaitu Satanicum Tenebrae dan Vagézaryavtre, dimana keduanya juga merupakan band yang termasuk dalam komunitas LLN. Tetapi nama Mütiilatio nmerupakan band yang paling awet bahkan tetap aktif dan merilis beberapa album studio full length ketika LLN bubar.

Pada era keemasan LLN yaitu sekitar tahun 1991– 1993 , Mütiilation tidak sempat mengeluarkan potensi terbaiknya. Hanya merilis beberapa materi demo yang tergolong biasa saja. Namun ketika Mütiilation merilis album debutnya yang berjudul “Vampires of Black Imperial Blood” pada tahun 1995 disinilah titik balik dari band ini. Sampai sekarang album “Vampires of Black Imperial Blood” seolah menjadi katalog wajib bagi peminat scene LLN maupun scene Black Metal Perancis secara general. Vampires of Black Imperial Blood tidak saja menyajikan materi-materi raw black metal biasa tetapi bisa menyajikan melody-melody, dan atmosfir yang lebih kompleks dibandingkan musik Black Metal dimasanya. Sektor drum yang lebih kompleks, diiringi dengan vokal Meyhna’ch yang terdengar lebih depressif, dan menyakitkan. Vokal Meyhna’ch sudah menggambarkan karakteristik dari vokal “Depressive Suicidal Black Metal” bahkan ketika term tersebut belum ditemukan dan populer.

Vlad Tepes

Vlad Tepes didirkan pada tahun 1993 di Brest, Brittany, Perancis. Vlad Tepes beranggotakan Vorlok Drakksteim (bass & backing vokal), dan Wlad Drakksteim (guitar, drum, vokal). Nama Vlad Tepes sendiri diambil dari salah satu tokoh karakter dari kisah fiksi Bram Stoker’s Vampire Dracula. Vlad Tepes selain berpengaruh dalam circle LNN, juga kerap mengeluarkan sejumlah pernyataan kontroversi.

Pada saat sesi wawancara di suatu majalah sang vokalis, Wlad sempat mengaku terang-terangan bahwa dia pernah mengirim pesan ancaman pembunuhan pada sejumlah band black metal di Finlandia. Wlad menjelaskan dia mengirimkan pesan tersebut pada Sigillum Diaboli dan Impaled Nazarene. Karena Wlad menganggap kedua band tersebut hanyalah band omong kosong yang menggunakan satanisme sebagai gimmick belaka. Wlad juga sempat menolak bandnya, Vlad Tepes untuk membuat sebuah album full length. Baginya musik black metal harus merekam materinya dalam format demo agar makna dan keaslian dari underground di tubuh black metal tidak hilang.

Vlad Tepes konsisten dengan apa yang mereka ucapkan. Selama mereka aktif 3 tahun, Vlad Tepes hanya mengeluarkan materi-materi nya dalam bentuk demo dan album split dengan anggota LLN lainnya. Dari sekian album yang dikeluarkan, album “War Funeral March” merupakan album essential yang mereka rilis. “War Funeral March” jika dilihat dari sudut pandang kualitas rekaman memang terlihat seperti sebuah rekaman album yang medioker dan tidak professional. Karakter suaranya yang sangat mentah, distorsi gitar yang ultra fuzzy dan sulit dinikmati. Tetapi jika menilik pada penulisan lagunya, album ini memang memiliki beberapa moment essensial. War Funeral March menggabungkan unsur-unsur punk, heavy metal ke dalam ide-ide jahat dari karakteristik sound LLN Black Metal. Ditemukan juga beberapa riff dengan kombinasi yang variatif di album ini.

Belkètre

Vordb Na r.iidr bisa dibilang salah satu tokoh yang paling aktif dalam circle LLN. Dia mendirikan banyak side project band black metal, diantaranya adalah Black Murder, Brenoritvrezorkre, Chapel of Ghouls, Dvnaèbkre, dan masih banyak lagi. Tetapi dari sekian banyak band yang didirkan nama Belkètre yang paling bersinar.

Belkètre dibentuk pada tahun 1993 di Bergerac, Nouvelle-Aquitaine, Perancis. Awalnya Belkètre beranggotakan 2 orang, yaitu Vordb Na r.iidr (vokal, gitar, drum) & Aäkon Këëtrëh (bass, guitar, vocal). Tetapi kemudian Aäkon Këëtrëh memutuskan untuk mendirikan bandnya sendiri dan Belkètre pun berubah menjadi sebuah one-man project.

Belkètre tidak banyak mengeluarkan album. Tetapi album yang paling influential dirilis adalah ketika mereka membuat split album dengan kerabatnya, Vlad Tepes. Album March to the Black Holocaust yang dirilis pada tahun 1995 merupakan rekapan dokumen “criminal case” terkejam yang pernah diperbuat oleh komplotan LLN. Baik Vlad Tepes maupun Belkètre sama sama mengeluarkan potensi terbaiknya pada album ini. Side Vlad Tepes menampilkan komposisi black metal yang lebih dinamis dari apa yang mereka tulis di materi-materi sebelumnya. Sedangkan side Belkètre, Belkètre menampilkan komposisi sound yang jauh lebih menusuk jika dibandingkan dengan format album demonya. Kualitas sound yang lebih tajam menghasilkan riffing, dan deruan sound drum yang terdengar lebih meledak-ledak dan destruktif. Tidak lupa Belkètre masih sempat menyisipkan melody-melody gitar yang melankolis nan kelam dihampir setiap lagunya.

Aäkon Këëtrëh

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa Aäkon Këëtrëh sebelumnya bergabung dengan Belkètre. Tetapi di tahun 1994 dia memutuskan untuk menidirikan bandnya sendiri karena Aäkon Këëtrëh nampaknya menginginkan sesuatu yang baru dan berbeda dari band lamanya tersebut. Setaun kemudian dia merilis sebuah album demo yang berjudul Journey into the Depths of Night.

Lewat materinya tersebut Aäkon Këëtrëh mencoba merefleksikan musiknya tidak hanya berkutat dengan balutan sound distorsi gitar yang noisy dan fuzzy. Tetapi Aäkon Këëtrëh mencoba melakukan pendekatan berbeda dari rekan-rekannya dengan memasukan konsep musik dark ambient / folk accoustic guitar ke dalam musiknya. Hal tersebut tidak berjalan terlalu mulus, album Journey into the Depths of Night. memiliki kualitas sound yang buruk.

Setahun kemudian, Aäkon Këëtrëh merilis album demo ke-2 nya yang berjudul Dans la forêt…. Kali ini Aäkon Këëtrëh memutuskan untuk tidak menamai keseluruhan lagu di album ini. Album Dans la forêt… inilah yang kemudian mendapat pujian dari kalangan pecinta underground black metal. Kualitas soundnya yang jauh lebih baik dari materi demo sebelumnya. Ditambah dengan penulisan lagu yang lebih dinamis. Membuat atmosfir dark-ambient dapat tersampaikan dengan powerfull. Kemudian tone gitar yang cleany memberikan melody-melody kesuraman yang lebih nyata pada keseluruhan album ini. So tentu ini merupakan materi yang jauh berbeda dibanding kebanyakan rilisan-rilisan dari komplotan LNN lainnya. Album ini terdengar lebih meditatif, calm, tetapi masih mampu memancarkan aura kegelapan yang tersirat secara utuh.

Torgeist

Torgeist merupakan sebuah super grup, dimana berkumpulnya figur-figur penting di balik layar komplotan LNN. Terbentuk pada tahun 1992, Torgeist beranggotakan Vordb Bathor Ecsed (Atman Drei, Belkètre, Vzaéurvbtre, Moëvöt), Lord Aäkon Këëtrëh (Aäkon Këëtrëh, Belkètre, Chapel of Ghouls), Lord Beleth’Rim (Cryptic Grave, Vermeth), dan A Dark Soul. Sebuah dream Team yang dihuni sejumlah tokoh sentral ini hanya menelurkan 2 buah album demo dan sebuah album split.

Tetapi hal tersebut sudah cukup membuat nama Torgeist melambung tinggi di scene underground black metal. Karyanya yang paling terkenal adalah album demo keduanya yang berjudul Time of Sabbath yang dirilis pada tahun 1995. Demo tape yang berdurasi tidak kurang dari 17 menit ini sudah cukup untuk menancapkan sejarah di dunia black metal. Komposisi soundnya menampilkan seluruh elemen-elemen “kegelapan” yang ada dalam tubuh masing-masing personil yang kemudian dipadukan secara kolektif. Hasil mixingnya terdengar cukup berbeda dari beberapa rilisan LNN lainnya terutama pada sektor gitar. Pada album ini, sound gitar tidak terlalu terdengar pedas dan tajam di telinga. Apalagi bantuan sektor drum yang cukup membantu meredam sound over-distorted pada sektor gitar membuat album ini memiliki konsistensi yang solid.

End Of Les Légions Noires and The Legacy

Les Légions Noires mengalami masa keemasannya yang terbilang cukup singkat. Dikarenakan banyaknya anggota band LNN yang membubarkan diri atau menghilang secara misterius. Membuat organisasi ini semakin lama semakin meredup dan akhirnya lenyap di sekitar tahun 1996. Selepas Les Légions Noires bubar, masih ada beberapa mantan anggotanya yang terus aktif, seperti Mütiilation yang terus aktif meskipun LNN sudah dianggap mati.

Meski periode nya yang terbilang singkat. Tetapi pergerakan massif yang dilakukan oleh LNN ini nyatanya sangat berdampak besar pada perkembangan scene black metal di Perancis kedepannya. Berkat hadirnya komplotan circle ini, kemudian muncul sejumlah nama-nama Black metal yang lebih mendunia dan semuanya berasal dari Perancis. Band-band tersebut diantaranya adalah Mortifera, Alcest, Celestia, Anorexia Nervosa. Seluruhnya setuju bahwa LNN ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap mereka maupun perkembangan scene Black Metal Perancis kedepannya. Bahkan ketika pertama kali Alcest merilis demo pertamanya dibawah naungan Drakkar Productions, dimana pemilik dari Drakkar Productions merupakan kerabat dari sang vokalis Mütiilation ,Meyhna’ch.

LNN juga tidak hanya berdampak pada perkembangan skena black metal lokal di Perancis. Tetapi mampu menginspirasi band black metal dari belahan benua lainnya. Xasthur salah satu one-man DSBM asal Amerika yang namanya sudah banyak dikenal di golongan fans black metal mengaku terpengaruh dengan musik-musik yang diciptakan oleh LNN. Scott conner a.k.a Malefic bahkan memiliki hubungan erat dengan band-band black metal di Negara Perancis. Xasthur pernah mengkover ulang materi Mütiilation. Kemudian menyediakan instrument Keyboard untuk salah satu band black metal asal Perancis, Celestia.

Les Légions Noires mungkin sudah berakhir. Tetapi perjalanan dari scene Black Metal di Perancis baru saja mencatat halaman pertama pada sejarahnya. Perjalanan dari scene ini masih sangat panjang dan ada banyak kisah-kisah menarik lainnya yang mengisi perjalanan ke depannya. Les Légions Noires mungkin memiliki umur yang singkat. Tetapi teriakan merekalah yang paling nyata dan tulus dalam menyuarakan pesan-pesan kematian, kejahatan, kegelapan dan kehancuran umat manusia.

Les Légions Noires Memberlist :

--

--

Soulreaperx
Soulreaperx

Written by Soulreaperx

Heavy Metal Music Enthusiast,

No responses yet